Puisi yang Menyentuh Hati Seorang Perempuan
Assalamualaikum, salam jumaat yang penuh rahmat. Allahumma solli 'ala Muhammad...
Kali ini, saya nak kongsikan puisi yang selalu saya dengar dalam radio IKIM FM, oleh seorang ustazah dari Indonesia iaitu ustzah Halimah Al Aydrus. Biar saya dengar banyak kali pun, air mata saya akan tetap menitis dek kerana terkesan dengan setiap bait puisi itu. Cuba lah baca, dan hayatinya wahai wanita.
Perempuan
Duhai..
Siapakah kau ini??
Jika jadi anak, ia adalah bidadari kecil ayah bunda
Permata yg siang malam dijaga keduanya..
Jika jd pasangan, ia adalah kesenangan terindah
Surga untuk pasangann'a di dunia..
Jika jd orangtua, waahh
Surga itu telah berpindah ditelapak kakinya
Ia bawa kemana2..
Nabi pun membilangnya sebagai tiang
Tatkala kehidupan adalah bangunan
Ya, engkaulah tiang itu
Engkaulah perempuan..
Perempuan adalah tiang negara, jika perempuan baik, baiklah negaranya. Jika perempuan rusak, hancurlah negaranya
Engkaulah tiang dalam bangunan rumah tanggamu
Engkaulah sandaran bagi dinding, pintu, atap &jendela
Nabi selalu benar memilih istilah kata
Karena dirumahmu, semua urusan kepadamu bertumpu
Maka, sebagai tiang kau harus kuat tak tergoyahkan
Sebagai sandaran kokohmu adalah karang dilautan
Tidak rentan diterjang angin &badai
Tapi aku tak sekuat itu.. Katamu
aku tak berdaya menghadapi kebrutalan dunia ini
Zaman semakin menggerusku, bebannya melumatku hingga luluh
Aku begitu lemah, aku tertindas, teraniaya.. Katamu pula.
Tunggu, wahai perempuan
Kau lupa,
ada Allah dalam hidupmu, yg siap menanggung segala keluh
ada Allah dalam harimu, sumber kekuatan yg penuh
ada Allah dalam hatimu, jika kau serahkan pada-Nya segala sesuatu, Ia akan menjaganya hingga utuh.
Maka, dlm tiap gerimis kesedihan
Hanyutkan dirimu dlm dzikir panjang malammu
Dlm tiap kerikil tajam dijalanan, benamkan wajahmu dlm sujud kepasrahan
Dlm tiap duka yg menyapa, hanyutkan airmatamu dlm sungai kasih-Nya
Dlm tiap nestapa, larutkan pahit airmatamu dlm manis cinta-Nya
Dan dlm tiap kelabu langitmu,
Panggillah nama-Nya
Allah.. Allah.. Allah..
Dan tunggulah, hingga Ia merubah mendungmu menjadi pelangi di gelap malam
Betapa kasihnya Allah dan Rasul kepada kita wanita, bila mana menjadi anak permata hati ibu dan bapa, jadi isteri syurga buat suami, jadi ibu syurga di tapak kaki. Dalam keindahan kata itu, pastinya ada jerit dan perih yang akan kita lalui. Terutama setelah kita menjadi isteri dan ibu, adakala kita tersangat penat, hati kita sedih, terasa banyaknya beban yang terpikul di bahu. Kita terasa betapa tak adilnya dunia ini kepada kita seorang wanita, kudrat yang tidak seberapa tetapi harus dikerah lagi demi keharmonia keluarga.
Tetapi, jangan kita lupa yang kita ada Allah dalam hidup kita. Sumber segala kekuatan dari segala sumber. Vitamin pun tak boleh lawan tau. Luangkanlah masa yang kita ada untuk bermunajat kepadaNya. Menangislah, merayulah, memohonlah apa saja yang kita mahu, kerana hanya Dia yang Maha Tahu, Maha mengkabulkan doa hambaNya. Jika hati terluka dengan kelakuan anak-anak dan suami, mintalah Allah supaya tetap tenangkan hati kita. Tiada manusia di dunia ini yang sempurna termasuklah diri kita juga. Maafkanlah....pastinya esok akan lebih membahagiakan hati wanitamu...
Sambil baca puisi, dengar sekali puisi yang ustazah Halimah baca, mesti meleleh air mata.
Wassalam
Salam sayang,
Ummi Ammar Anas Atikah
kata-katanya sungguh menyentuh hati. Thanks sebab post kan di sini.
ReplyDeleteMost welcome bro
DeleteYang ade instrumemtal punye ade?
ReplyDelete